Hari ini diminta jd pembicara oleh salah satu penerbit di Jakarta. Bawain materi 'Split of Personality'. Acara tsb di prakarsai oleh mhsw lintas universitas di Jakarta, dan sejak awal mengkontak diriku mereka sudah mempertanyakan ttg honor, takut kemahalan dan mereka gak mampu bayar katanya :)
Gak tau kenapa, aku dari dulu klo ditanyain soal honor (apalagi pada orang yg membutuhkan ilmuku), suka sungkan aja nargetinnya. Mungkin takut jd membatasi kalangan orang yg bisa merasakan manfaat ilmuku kali ya klo aku nargetin honor. Berkaitan dengan hal ini, bbrp orang srg mengingatkan agar aku menetapkan standard honor sebagai bagian dari profesionalitas. Tapi, lagi2 gak tau kenapa, omongan orang2 tsb cuma kayak 'masuk kuping kanan keluar kuping kiri' aja kali yaa :), maap :)
Uniknya, si panitia yang mengundangku tsb akhirnya memberi kenang2an berupa bingkisan makanan, buku dan pernik2 lainnya yang dibungkus ala parsel. Hehe, unik karena baru kali ini ngerasain 'bayaran' sbg pembicara dengan bingkisan. Unik, karena ternyata aku udah ngerasain ragam reward mulai dari duit yg 'ala kadarnya' ampe duit yang 'berjuta2' untuk satu kali tampil, sertifikat aja, sampe parsel macem kali ini.
Unik lagi, karena kejadian hari ini bikin aku flash back. Dulu, pas jaman KKN (Kuliah Kerja Nyata.red) di daerah pedalaman Karawang, aku pernah dibawain pisang bertandan2 dan kelapa berbutir2 oleh muridku (waktu itu aku ngajar SD) yg rumahnya di balik bukit. Ngebayangin perjalanannya dia aja udah jauh banget agar bisa sampai ke tempat aku menginap di daerah bawah bukit, apalagi ngebayangin dia tuh gotong2 pisang N kelapanya pake bambu dipikul di pundak, jalan kaki pula dari rumahnya. Bayangin anak sekecil itu: kelas 5 SD! Duh, terharu, N beneran terekam betul di memoriku hingga saat ini.
Terimakasih ya Tuhan, Engkau anugerahkan mata ini, telinga ini, dan hati ini sebagai pencatat detil2 kejadian yang menghampiriku. Semoga 'mereka' lah kelak yang akan membantuku dalam 'kesaksian' di sidang akhirat Mu nanti. Amen.
Minggu, 02 Desember 2007
Akan Menjadi Kenangan
Diposting oleh --ReNa LatiFa-- di 08.36
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
subhanallah wabihamdihi..
B. Hidayat.
Posting Komentar