Beberapa orang menghabiskan waktu pergi ke tanah suci
Berharap bertemu Tuhan atau suara kenabian
Tapi lalu pulang ke rumah dengan membawa amarah yang sama
Sebagian yang lain memilih untuk berperang
Dengan segala ingin menjadi pahlawan bagi ibu pertiwi
Namun justru mendapat kepahitan juga sumpah serapah
Tapi aku hanya ingin tidur di atas dadamu, manisku
Mendengar detak jantung yang berketuk teratur
Atau sekedar berlama-lama menghitung jumlah rambut halus di atas bibir mungilmu yang berbicara cepat
Kemudian mendapati beberapa bulu mata lentikmu jatuh di pipi yang bersemu merah
Beberapa orang mencari keindahan ke tempat-tempat terjauh di belahan bumi yang lain
Menikmati matahari terbenam di pucuk-pucuk Piramida Giza
Menyusuri Sungai Rhein yang syahdu
Atau memandang kota tua Konstantinopel membelah Eropa dan Asia dari ketinggian menara Hagia Sophia
Tapi aku hanya ingin berbicara membunuh waktu denganmu tentang hutan-hutan di pegunungan Leuser yang menipis
Atau mungkin juga mengenai salju di Puncak Jayawijaya yang menjadi air di sungai Memberamo
Atau, ah ya, juga tentang ketakutan para perempuan suku Anak Dalam di Jambi akan pohon-pohon yang tumbang
Lalu kemudian giliranmu bercerita tentang Nusa Tenggara dengan bukit tandusnya
Atau mungkin sekedar memandangmu yang bertutur kisah ke bumi Borneo yang lembab
Di teras rumahmu yang nyaman sambil ditemani anjing-anjingmu yang lucu
Ada yang pantas mendapati dirinya memperoleh hadiah Nobel karena mampu mengangkat harkat para perempuan miskin di Banglades
Atau mendapat anugerah Pritzker dengan ceceran karya dari New York hingga Berlin
Tapi aku sudah menjadi manusia bahagia ketika melihat diriku terpantul di retina matamu yang jernih, sayangku
*bY PrabhamWulung, 2007*
Kamis, 20 Desember 2007
....daRi seBuah Blog....
Diposting oleh --ReNa LatiFa-- di 22.49
Label: Puisi-Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar