"Aku tidak ingin bersamamu cuma karena enggan sendiri. Kau tidak layak untuk itu.
Seseorang semestinya memutuskan bersama orang lain karena menemukan keutuhannya tercermin, bukannya ketakutan akan sepi."
Jumat, 28 September 2007
Kok jd seneng baca tulisannya Dee :)
Diposting oleh --ReNa LatiFa-- di 20.51 0 komentar
Label: Kutipan
Make A wiSh, N Let the UniVerse conspire to make iT truee..!
--mY wiSH in Tha b-daY--
God, if may i have a wish to u:
Plis give a happiness to someone out there, mY beST friend ever
Plis fulfill his life with joy N love
Make his day with shiny heart always, coz that heart was so sincere
thx God for your kindness ;)
Diposting oleh --ReNa LatiFa-- di 19.55 0 komentar
Label: Self-Talk
Jumat, 21 September 2007
Love is A Verb
The strings of love are like the strings of a violin. Once you have learned the rules you must play with your heart. It then requires no map or chart. You only need an open heart. As the Fox said to the Little Prince in the classic of Saint – Exupery "And now here is the secret, a very simple secret – It is with the heart that one can see rightly; What is essential is invisible to the eye".
Diposting oleh --ReNa LatiFa-- di 08.34 0 komentar
Label: Kutipan
Kamis, 20 September 2007
CaRpe DiEm
Gak pernah tau kapan mati.
Gak pernah tau sampai kapan jatah hidup.
Gak ada yang pasti di dunia ini, kecuali mati.
Klo percaya ada kehidupan setelah mati, ya siapkan untuk bekalnya nanti.
Klo gak percaya ada kehidupan setelah mati, ya jadikan saja hidup ini penuh arti. Apalagi jika hidup benar hanya ada satu kali.
Bersyukurlah dan Carpe diem!
P.S.
Carpe Diem = Making the most of current opportunities because life is short and time is fleeting. Seize the day, for tomorrow you may die!
Diposting oleh --ReNa LatiFa-- di 19.31 3 komentar
Sabtu, 15 September 2007
JAhat atAu bAik?
Nonton film tentang kehilangan, dipisahkan oleh kematian. Membuat saya berpikir: klo hidup ujung2nya harus berpisah, dan hanya bisa 'merasa' untuk sesaat, apa sebaiknya tak usah memberi cinta pada banyak orang? biarkan hati ini hampa saja, toh berwarna pun hanya untuk sesaat, kasihan nanti pada orang2 yang kita tinggalkan jika mereka terlanjur menyayangi kita, atau bahkan mencintai dengan sangat.
Mungkin, 'sisi baik'nya dari orang2 jahat yang tak punya hati adalah: mereka sebenarnya baik, tak membiarkan orang lain menyayangi atau mencintai mereka, malahan membuat orang lain membenci si orang2 jahat ini, agar kelak jika si jahat pergi dari dunia, maka tak ada yang menangisi, tak ada yang kehilangan dan menjadi gila karena ditinggalkan.
Haruskah menjadi orang jahat saja? dan memilih untuk dibenci oleh semua orang?
Aku ingin dibenci, karena aku mencintai kalian....
Life? What a mess
Love? Seems more messy than life it self
Diposting oleh --ReNa LatiFa-- di 23.05 0 komentar
Label: Self-Talk
Jumat, 14 September 2007
Diposting oleh --ReNa LatiFa-- di 06.29 0 komentar
Label: Self-Talk
dEaR mY sELf,
To love is, to risk not being loved in return.
To live is, to risk dying.
To hope is, to risk despair.
To try is, to risk failure.
*Sabar yaa nduk.., hidup tuh emang begituuu...
Diposting oleh --ReNa LatiFa-- di 06.18 0 komentar
Label: Self-Talk
Teruntuk hidup, yg indah, yg masih lama ini (semoga)
Terima kasih mata, yg mendampingiku, mengamati detil2 dunia
Membantuku menikmati karya film, fotografi, dan rangkaian huruf2 yang tersaji indah pada banyak karya tulis, memperluas cakrawala dunia, mengamati sisi manusia, memberi makna bagi hidup
Terima kasih telinga, yg bertengger di kedua sisi kepalaku,
Tidak hanya menjadikannya indah, tapi juga bermakna,
berkat suara2 yg berbeda alunannya, ritmenya, volumenya, variasinya, yang tertangkap oleh membran dan selaput2 di dalamnya
Terima kasih neuron2, yang bekerja, tak kenal lelah, mengikuti sunatullah, menjadikannya semua harmonis, dan bermakna
Terima kasih hati, yang sedia, waspada, menggurat makna
Terima kasih Sang Pencipta, aku speechless, untaian kata2 tak cukup untuk mengguratkan makna
Diposting oleh --ReNa LatiFa-- di 05.52 0 komentar
SudAH LaMa TaK kUsaPa tuHan
Tuhan,
Katamu aku harus sabar,
Katamu aku harus tawakkal,
Jika ingin mencapai tempat tertinggi dan selamat di akhir nanti
Tuhan,
Tahukah Engkau bahwa tak ingin kucapai
tempat tertinggi milikMu itu !?
Sebab bukan itu tujuanku.
Tahukah Engkau bahwa bahkan
aku tak tahu di mana tempat tertinggiMu itu !?
Sebab Engkau tak pernah mengajakku.
Tahukah Engkau bahwa aku hanya ingin tak Kau coba
dengan cobaanMu yang berat-berat ini !? --Maaf, Tuhan, aku to the point! --
Tapi itu sama saja aku mengingkari kodrat kemanusiaanku.
Hah, aku tak tahu apa mauMu, Tuhan.
Sampai kita bertemu nanti,
akan kutanyakan
wahai Tuhan, yang sudah lama tak kusapa
Diposting oleh --ReNa LatiFa-- di 05.48 0 komentar
Label: Puisi-Puisi
Dialog SuNyi
aku lelah,
hatiku mati, hampir
beku, nyaris
tak ada lagi rongga bagi bersemainya bahagia.
Aku pergi,
sendiri.
Dalam gelap yang legam. Kelam.
Ingin kumenarik diri dari dunia nyata.
Tapi tak rela. Jangan!
Sudut hatiku yang lain, sayup-sayup berkata: ”ada mentari pagi di sana”
Diposting oleh --ReNa LatiFa-- di 05.46 0 komentar
Label: Puisi-Puisi
Copeeeeeeet...!!!
Copet sial!
Lagi, beraksi menjadikanku sbg mangsanya
Mencopet karena lapar
Sudah terpergok mencopet, masih pura-pura manis pula!
Kau pikir aku takut berteriak dan meneriakkan pada dunia tentang perilaku jahatmu?
Kau pikir aku tak berani menginjak kakimu, menyikut perut buncitmu, lantas pura-pura memberikan senyum dan mengucap kata maaf karena tak sengaja melakukan perilaku agresi itu terhadapmu?
Toh aku bisa berkata: maaf, refleks, dan tidak sengaja. Sebab ini di dalam bis kota.
Apa kau yakin bisa segera melarikan diri jika aku berteriak copet?
Apa kau bisa bergesit-gesit ria menggeliat di tengah sesak bus kota?
Apa kau yakin bahwa tanganmu yang besar tak akan terasa berat pada tas orang yg menjadi korbanmu?
Diposting oleh --ReNa LatiFa-- di 05.40 0 komentar
Rabu, 12 September 2007
MeNjelAnG 1/4 aBaD
Sebentar lagi. Akhirnya nyampe juga. Titik Nadir kali ye. Atau titik takdir.
Hum, tapi gak pernah tau apa yang akan terjadi ke depannya.
Kemaren2 sih kebayang ttg yg telah terjadi saat ini dan beberapa ada yg kejadian, namun beberapa juga ada yang hilang dari genggaman hayal :(
Tetep sih, kita bukan Tuhan. So, let it flow.
Penghayatannya apa ya? Biar hati ini aja yang tau dan yang rasa.....
God, boleh liat ruang kerjamu gak?? Pliss??
Diposting oleh --ReNa LatiFa-- di 15.36 0 komentar