Jumat, 14 September 2007

Copeeeeeeet...!!!

Copet sial!

Lagi, beraksi menjadikanku sbg mangsanya

Dasar gendut, kau pasti mencopet untuk memuaskan nafsu biologismu!
Mencopet karena lapar

Dasar tak punya muka,
Sudah terpergok mencopet, masih pura-pura manis pula!

Mana rasa takutmu terhadapku yg memergokimu merogoh ritsleting tasku?!
Kau pikir aku takut berteriak dan meneriakkan pada dunia tentang perilaku jahatmu?
Kau pikir aku tak berani menginjak kakimu, menyikut perut buncitmu, lantas pura-pura memberikan senyum dan mengucap kata maaf karena tak sengaja melakukan perilaku agresi itu terhadapmu?
Toh aku bisa berkata: maaf, refleks, dan tidak sengaja.
Sebab ini di dalam bis kota.

Aku hanya tak ingin menjadikanmu sebagai korban kemarahan massa, lantas engkau dikeroyok, dihabisi, bahkan dibakar hidup-hidup oleh massa yang telah kehilangan identitas individunya pada saat itu.

Padahal kau gendut, mengapa kau pilih jadi copet?

Apa kau yakin bisa segera melarikan diri jika aku berteriak copet?
Apa kau bisa bergesit-gesit ria menggeliat di tengah sesak bus kota?
Apa kau yakin bahwa tanganmu yang besar tak akan terasa berat pada tas orang yg menjadi korbanmu?

Berpikirlah sebelum mencopet, wahai copet gendut!

Setidaknya, berpikirlah untuk tidak menjadikanku sebagai mangsamu, saat kau melihat diriku!


*Suatu hari saat hampir kecopetan di 510

Tidak ada komentar: