Minggu, 28 Oktober 2007

Mariii....menikmati hidup....

Dear my Twin sista, dan sista2 lainnya di seluruh penjuru dunia, yang sedang mengalami kegundahan yang sama,

Hihi,
Lucu baca blognya si sista. Kami, yang notabene adalah gadis2 metropolis* yg memaknai hidup secara indah karena hidup terlalu sering kami pikirin kenapa begini-kenapa begitunya, ternyata sama2 harus menghadapi apa yg dinamakan sebagai 'quaRTER LiFe CRisiS' alias krisis seperempat abad, dimana pada usia2 segini tuh merupakan tahap perkembangan yang cukup kritis buat para cwe, especially cwe I-N-D-O-N-E-S-I-A (hihi, dipertegas kata 'indonesia'nya).

Ya eyalah! Secara ya, di negeri ini terlalu banyak prejudice atau prasangka yang telah berhembus hingga mempengaruhi sistem terdalam dari alam bawah sadar manusia2nya bangsa ini, sehingga apa2 saja kejadian yang dianggap 'aneh' atau 'tak lazim' atau 'di luar kebiasaan mayoritas' maka jadilah sasaran empuk PRASANGKA tsb. Ya nasib ya nasiib, maapin aje ye sis, namanye juga manusia mah selalu punya rasa ingin tahu yang tinggi, termasuk ingin tahu ttg 'keanehan' atau 'hal tak lazim' yang terjadi di sekitarnya. 'Keanehan' kita.

Emang hal tak lazim apakah yang biasanya dialami sbg bagian dari quarter life crisis tsb? hihi, belum menikah di usia 25th lebih. Note: quarter life crisis juga terkait dengan kecemasan akan masa depan, terkait dengan karir, pernikahan dan lain2.

Trus orang2 (termasuk orang2 seperti disebut dalam iklan Mobil Kijang itu: ortu, nenek-kakek, om-tante, pembantu, de el el) adalah ibarat seperti orang yang sangat perduli dengan kehidupan kita ini dan merasa perlu 'mengingatkan' pd kita ttg batas usia kita yang katanya ada masa 'expired'nya itu. Rahim itu fragile, bisa basi klo kelamaan. Sperma mah makin lama makin bagus mutunya, kayak red wine yang disimpen berabad2 di sebuah gudang anggur. Gile, itu lagi2 sebuah prejudice tuh. Tentang perbedaan laki2 dan perempuan. Biarin deh, kagak ape-ape, emang destiny-nya tuh udah begitu ya mo pegimane lagi ye? hehe

Trus berarti menikah tuh tujuannya cuma buat cari keturunankah? bisa jadi begitu, klo 'hanya' dikait2kan dengan fungsi2 organ tubuh. Gw pernah baca hasil sebuah survei ttg alasan orang menikah yakni:
- dijodohkan orang tua
- jatuh cinta
- sudah terlanjur
- takut kesepian
- saya sudah menemukan orang yang cocok
- horney n daripada banyak dosa mending nikah kan halal
- karena semua orang menikah maka saya juga menikah (no idea kah ni orang yg ngasih jawaban ini ?!)

Apapun alasannya, gw percaya, bahwa di balik itu semua tuh tak lain tak bukan adalah disebabkan sudah ada Sosok Pengatur Segala2nya. Toh buktinya dengan alasan2 itu, bisa aja tuh orang2 pada langgeng ampe dunia-akherat. Berarti apa maksudnya coba klo bukan takdir?
Coba nih ya, orang yang menikah karena alasan 'jatuh cinta' misalnya, kenapa bisa tetep langgeng? pdhl bukankah cinta itu dinamis? cinta itu bisa naik bisa turun, bahkan bisa luntur, tapi kenapa tetep bisa bersama hingga maut memisahkan ya tuh pasangan? ujung2nya: ya emang jodohnya kaliii.... (hihihi)

Duh, kebanyakan mikir nih. Trus kita akan menikah jika apa ya sis? Jika takdir sudah sampai. Hahha, pastinya. Coz klo udah takdir mah, lo pasti akan bingung: ngapa kita bisa jatuh cinta ama suami kita padahal dia bukan tipe kita banget, ngapa kita bisa ngangguk kepala aja sambil bilang 'ho-oh' pas dilamar, serta ngapa2 lainnya yang berada di luar logika, kadang.

Tenang aja sis, hidup tuh kapan dan di mana aja pasti bakalan banyak dihampiri dengan jenis2 kecemasan lainnya, kagak bakalan selese ampe kita mati. Dan sepertinya, cuma keyakinan kita ama Allah aja yg bisa kita jadiin pegangan. Bahwa Allah tuh Baiik, baiiik banget bahkan, ngasih kita pengalaman hidup yang warna-warni gini, meski kadang ampe ngoyak-ngoyak hatii, heuheu sering teriris... (klo ada teropong hati ya, seru kali bisa liat hati manusia mana yg sering sobek2, terkoyak2, tapi menghasilkan bentuk yang justru kayak lukisan abstrak, ada keindahan magisnya di sana)
Inget terus ama kata2 lo sis: Rahasia Allah pasti indah
Keep da spirit, babe. Keep da faith.
Ketika kita pernah merasakan liku2 sebuah perjuangan, tentu kita akan lebih mampu menghargai sebuah pencapaian. Bagai pedjoeang 45 yang berdarah2 meraih kemerdekaan :D

Salam perdjoeangan! Berdjoeang menemukan serpihan jiwa kita. Yang tanpanya, rasanya hidup ini belum lengkap. Bukan karena takut kesepian, seperti kalimatnya Dee: "Seseorang semestinya memutuskan bersama orang lain karena menemukan keutuhannya tercermin, bukannya ketakutan akan sepi."

Semoga, kita dapat begitu ya sis. Hehe, hidup cinta! hidup 'menikmati hidup'! Feel the beat N lets rock on it!

-------
Footnote:
*gadis metropolis = sebutan buat perempuan lajang yang belum kawin (catet: belum KAWIN), yang hidupnya di kota besar, yang 'terpaksa' harus terkontaminasi pula dengan life style dan way of thinking ala metro, kehidupan komunal yang 'katanya' modern, dan embel2 laen yang sebenernya no more than some f****N words or label :P

Tidak ada komentar: